POLITIK KANTOR



Sebagaimana sebuah negara, kantor juga mempunyai politik, tak terkecuali kantor anda.Sebagai ‘warga negara’ yang baik, semestinya anda memahami arah politik kantor anda, karena mau tidak mau anda bersinggungan dengan hal ini dan tak mungkin menghindarinya begitu saja.Mungkin anda beranggapan istilah ‘politik’ terlalu mengerikan dan berkootasi negatif karena hal-hal yang berbau politik itu selalu berkaitan dengan intrik-intrik dan kelicikan. Memang, kalau tak pandai-pandai, Anda bisa terjebak di dalamnya, atau lebih buruk lagi Anda menjadi ‘korban politik’.Sebelum itu terjadi , ada strategi-strategi yang perlu anda ketahui.

Apa itu politik kantor?

Sederhananya, politik kantor adalah suatu cara memanfaatkan lingkungan kerja kita dengan tujuan agar pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab kita terselesaikan atau tercapai dengan baik sesuai harapan kita.Boleh dibilang, tak ada satu kantor pun yang tidak mempunyai politik.Mengapa? karena, dalam suatu kantor terdapat beberapa orang dengan tugas serta tanggung jawab berbeda, yang menyebabkan tiap-tiap orang mempunyai siasat untuk sampai ke tujuan masing-masing, baik yang diupayakannya sendiri maupun secara berkelompok.Jika setiap orang melakukan hal yang sama sehingga tercapai iklim kompetisi yang sehat, maka politik di kantor itu sehat.

Dengan kata lain, setiap orang mempunyai strategi dan kepekaan sendiri-sendiri dalam menangkap isyarat-isyarat dari lingkungannya dan menentukan tindakan-tindakan yang menurutnya paling tepat untuk diambil.
Politik selalu identik dengan intrik?

Politik di tempat kerja memang sering kali dikonotasikan negatif dan identik dengan intrik-intrik.Hal ini terjadi karena yang tercipta adalah suasana kompetisi yang negatif, dimana tujuan utamanya adalah mencengkramkan kekuasaaan dan pengaruh yang kuat, bukan lagi memberi kontribusi yang memadai kepada perusahaan.Padahal, jika tujuan yang ingin dicapai lewat berpolitik itu adalah kulaitas kerja yang lebih baik, tidak semata-mata karena ambisi untuk meraih posisi tanpa mengindahkan hal-hal lain, maka politik yang berjalan adalah politik kantor yang benar.
Perlukah kita mempedulikan politik kantor?

Ya! Pertama, agar pekerjaan bisa anda selesaikan dengan lancar, karena anda tahu celah-celah sulit dan bagaimana menembusnya degnan cara taktis.kedua, agar anda mengenal sekeliling anda dan tidak salah langkah.Orang yang tidak mau mengenal politik kantor , ibarat katak dalam tempurung, karena ia tidak tahu apa-apa.Lebih jauh lagi, ketidaktahuan ini bisa berakibat buruk.misalnya anda menganggap salah satu rekan kerja anda sebagai teman kerja yang baik, tanpa menyadari bahwa ia sedang memeanfaatkan anda sebagai salah satu”bidak catur” untuk kepentingan ambisinya.
Bagaimana mengenali politik di kantor kita?

anda harus rajin melakukan pengamatan , menjadi orang yang terbuka(suka menyerap informasi dan bertanya), menciptakan kesan bahwa anda bisa dipercaya.Namun, yang tak kalah penting, anda diharapkan pandai menciptakan komunikasi serta interaksi yang bersifat netral.dengan begitu, informasi yang anda butuhkan bisa segera anda dapatkan, dan proses pengenalan anda bisa berjalan mulus.
Politik kantor hanya dilakukan oleh posisi menengah ke atas

Tidak.Siapapun bisa berpolitik.Orang-orang dengan jabatan tingi belum tentu bisa menciptakan suatu atmosfer yang memicu timbulnya politik.Bisa jadi yang memenentukan adalah orang-orang yang ada di bawahnya, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat.Di kalangan bawah, politik pun bisa bergulir.misalnya, mereka berkolompok untuk mendapatkan informasi rahsia dan sengaja membuat geger perusahaan untuk menekan pihak manajemen.Oleh sebab itu, sebaiknya anda berhati-hati jika ingin melibatkan diri dalam politik kantor.Anda tahu risiko yang akan anda pikul.


Bolehkah kita terlibat di dalamnya


Mengenali ‘tokoh politik’…


Karena politik kantor itu melibatkan orang-orang tertentu, gaya berinteraksi dan komunikasi antarpersonal, serta upaya mengembangkan hubungan taktis dan melancarkan pekerjaan, maka yang perlu anda perhatikan atau cari adalah:

Orang-orang yang berpengaruh

Tokoh berpengaruh di sini tidak selalu identik dengan abatan yang tinggi, tetapi dari seberapa kuat posisisnya dalam pengambilan keputusan
Orang yang dekat dengan pimpinan

Biasanya dia sering diandalkan atasan, dimintai pendapat dalam berbagai rapat, bahkan di luar kantor dia sering terlihat mendampingi atasan.Tak terlalu slah kalau kita berasumsi dia punya ‘pengaruh’ terhadap atasan, sehingga kalau anda menghadapi masalah dan perlu pertimbangan atasan segera, anda bisa memanfaatkan bantuannya.

"Klik" atau kelompok yang terlihat menonjol

Perhatikan bagaimana mereka berinteraksi baik satu sama lain maupun saat berurusan dengan orang di luar kelompoknya.Pengelompokan mungkin terjadi antara mereka yang berasal dari almamater yang sama , atau memiliki latar belakang ketrampilan atau idealisme yang sama.Bahkan juga mungkin terjadi karena minat, hobi, dan gaya hidup yang sama. Jika melakukan pendekatan pada kelompok tertentu, tentu saja harus disesuaikan dengan kelompoknya


Pola Interaksi

Selain individu atau kelompok, ada baiknya anda peka terhadap pola interaksi dan komunikasi antarindividu di kota anda.Misalnya, anda sering terlihat bersam si B, tetapi isi komunikasi mereka hanya hal-hal ringan.Sementara intensitas hubungan si A dan si C tampaknya biasa saja, tetapi komunikasi yang mereka lakukan lebih berbobot, isi pembicaraan menyangkut isu penting di dalam kantor dan mempunyai pengaruh pada pekerjaan.


Bahasa terselubung

Andapun diharapkan cukup pandai menerjemahkan bahasa terselubung yang kerap dipakai dalam situasi politik kantor.Contohnya, seorang atasan mengatakan,
“karena Pak Deni sudah tidak di kantor kita lagi, yang kan meminpin divisi anda sekalian adalah Bu Helen, yang dalam hal ini akan dibantu oleh Nike”
Kalau disimak lebih dalam lagi, mungkin di balik kalimat itu, ada makna lain:
"karena setelah sekian periode performa Pak Deni buruk dan karirnya dipecat,maka Bu Helen untuk sementara waktu memimpin divisi anda.karena Bu Helen pun bukan pengganti yang tepat, maka dia harus dibantu oleh Nike yang lebih memiliki kompetensi."

Berpolitik agar ‘dilirik’ atasan…


Politik di tempat kerja ikut menentukan peningkatan karier anda.Oleh sebab itu, Anda perlu menentukan sikap dan menciptakan kesan dan citra diri yang bagus di depan orang lain, terutama atasan anda.

Yang perlu anda lakukan adalah membekali diri dengan perencanaan-perencanaan yang bisa mengembangkan karir anda, yang anda dpatkan dari penangkapan-penangkapan di sekeliling anda, seperti atsmosfer kantor, jenis hubungan dengan atasan, tipe karyawan seperti apa yang gampang diterima dimana-mana, sampai tipe karyawan yang mudah mendapat promosi.

Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan agar ‘dilirik’ atasan:
  • Jangan ragu-ragu menginformasikan keberhasilan anda dengan cara-cara wajar dan tidak pamer
  • Jadilah pendukung atasan dalam setiap kesempatan.Misalnya, dalam rapat-rapat, Anda bisa mendukung pendapat-pendapat atasan anda.Tapi, jangan asal membeo, karena itu sebaiknya anda mencoba mengembangkan pendapatnya lebih jauh lagi dan mengungkapkan hal-hal baru sebagai tambahan. Jika anda tidak sependapat, sebelum mengungkapkan pendapat anda , sebaiknya anda mengawalinya dengan perhatian anda pada pendapatnya.
  • Tampilkan diri anda sebagai si serba bisa yang bisa diandalkan setiap kali atasan menunjuk anda

Kalau ketiga hal di atas tidak bisa anda terapkan dengan benar, Anda bisa dicap ‘carmuk’ aliasa cari muka atau penjilat.Tetapi jika anda bisa melakukannya dengan taktis dan mengembangkanya dengan tujuan yang baik, dibarengi dengan kemampuan mewujudkan hasil kerja yang maksimal, maka jalan karier anda pun bisa lancar.

 

©Copyright 2011 download on damnconcept | TNB